Malang, 16 Oktober 2024 – Siswa kelas 6A dan 6B dari SD Islam Baitul Makmur menikmati pengalaman yang tak terlupakan dalam kegiatan “Sinau Wisata Gasal 2024” yang diadakan di Taman Wisata Gentong Mas. Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan para siswa kepada destinasi-destinasi wisata lokal dan memperluas wawasan mereka tentang kearifan lokal, sejalan dengan tema kurikulum terbaru.
Acara dimulai dengan shalat duha bersama di kelas masing-masing pada pukul 06.45 hingga 07.30, sebelum mereka berangkat ke lokasi kegiatan di Gentong Mas. Setibanya di sana, kegiatan dilanjutkan dengan pembukaan dan senam pagi untuk memanaskan suasana. Para siswa tampak sangat antusias mengikuti setiap aktivitas yang telah dipersiapkan.
Shafira, salah satu peserta, mengungkapkan kegembiraannya, “Game-nya seru, kreatif sekali, dan edukasinya sangat meyakinkan. Area uji ketangkasan benar-benar mendebarkan dan menegangkan.” Kegiatan seperti find game, menanam bunga, dan flyingfork memberi pengalaman berbeda yang mendidik sekaligus menyenangkan.
Setelah menikmati sesi permainan dan ketangkasan, para siswa beristirahat sejenak untuk ishoma dari pukul 11.00 hingga 12.00. Acara kemudian dilanjutkan dengan sesi outbond ketangkasan, di mana mereka diajak berpartisipasi dalam berbagai tantangan fisik yang menguji keberanian dan kerjasama tim.
Kegiatan semakin seru ketika para siswa diberi kesempatan untuk berenang dan menikmati wahana lainnya di Taman Wisata Gentong Mas dari pukul 13.30 hingga 14.30. “Gentong Mas awalnya biasa saja saat pertama kali masuk, tapi ternyata kegiatannya benar-benar luar biasa,” ungkap Chantika, siswa lain yang ikut dalam kegiatan tersebut.
Acara ini ditutup pada pukul 14.30 dengan perasaan puas dari para siswa dan guru yang mendampingi. Kegiatan Sinau Wisata Gasal 2024 ini sukses menambah wawasan para siswa tentang destinasi wisata lokal dan memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan di luar kelas.
Dengan semangat belajar yang terpadu dengan aktivitas outdoor yang menyenangkan, kegiatan ini tak hanya menghibur, tetapi juga mengajarkan para siswa tentang pentingnya kearifan lokal dalam kehidupan sehari-hari. Siswa-siswa pulang dengan wajah penuh senyum dan cerita seru yang siap dibagikan kepada keluarga di rumah. (MR)
